Belakangan ini
sejarah baru dalam pengelolaan DAS di Indonesia telah mencatat hadirnya PP 37
Tahun 2012 Tentang Pengelolaan DAS yang merupakan “payung” dari seluruh rencana
pengelolaan DAS di Indonesia. Meski demikian, apabila dilihat secara lebih
gamblang maka Provinsi NTT yang seringkali disindir dengan Provinsi “sumber aer
su dekat” pada faktanya justru telah melakukan rencana pengelolaan DAS Terpadu
yang berbasis kerjasama antar daerah (KAD) sejak Tahun 2010 yang lalu untuk DAS
Benain dan 2011 untuk DAS Noelmina yang mendahului terbitnya PP 37 Tahun 2012
ini. Ketika dilihat lebih dalam lagi, maka sebenarnya pada Provinsi “sumber aer
su dekat” inilah yang pertama kali diwujudkan Pengelolaan DAS Terpadu di
Indonesia! Bahkan lebih jauh dari itu legal formal pengelolaan DAS Terpadu di
Indonesia yang diejewantahkan dalam aturan perundang-undangan yang pertama kali
di Indonesia juga terjadi di provinsi ini melalui Peraturan Daerah (Perda)
Prov. NTT No. 5 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan DAS Terpadu yang kemudian
menjadi rujukan Perda sejenis pada daerah-daerah lain.
Hal ini secara
mudah disimpulkan bahwa ketika di tempat lain rencana P-DAS-T hanya berhenti
pada tataran wacana, maka tidak untuk Provinsi NTT. Bahkan secara terang
benderang Provinsi NTT beberapa waktu yang lalu diberikan penghargaan langsung
oleh Wakil Presiden Republik Indonesia di Jakarta sebagai Provinsi dengan
rencana P-DAS-T terbaik di Indonesia. Amat mudah menemukan jawaban mengapa NTT
yang terpilih sebagai “the champion”.
Mengkaitkan sukesnya pekerjaan P-DAS-T di NTT dengan menggunakan analogi
sepak-bola dan euphoria Piala Eropa dewasa ini, maka sesungguhnya para
stakeholder’s DAS NTT untuk mewujudkan P-DAS-T menggunakan prinsip tim semifinalis Piala Eropa, yaitu Jerman, Spanyol, Italia, dan Portugal. Prinsip tersebut yaitu bekerja ibarat “tiki-taka”
khas Tim Spanyol dengan saling bekerjasama “dari kaki ke kaki”, individu-individu dalam stakeholder's tersebut "bermain cantik" ala Portugal, plus dengan
“serangan akhir mematikan nan efektif” khas Tim Jerman yang terwujud pada “goal yang tercetak” dalam rupa dokumen R-PDAS-T
ini, serta ketika dihadangi oleh sejumlah kesulitan dalam perjalanan, maka para stakeholder's mampu keluar dari kesulitan tersebut sehingga terwujudlah P-DAS-T di NTT ini seperti Tim Italia.
Pertanyaannya
adalah kemudian para stakeholder DAS di NTT telah puas dengan sejumlah
pencapaian nan menganggumkan ini ? Tidak! Pada khuluknya manusia adalah mahluk
yang tidak pernah puas, maka begitupula yang terjadi di NTT. Prestasi-prestasi
ini justru hanyalah entry point bagi
sejumlah pekerjaan rumah yang menanti didepan. Oleh karena pada intinya tujuan
dari P-DAS-T adalah menjamin sustainabiltas ekosistem DAS yang berujung pada
kesejahteraan umat manusia yang sehari-hari menggantungkan nasib pada DAS, umat
manusia yang sehari-hari tanpa sadar menggunakan DAS sebagai tempat hidup
mereka.
Inilah yang
kemudian coba diwujudkan secara runut dengan rapat koordinasi Pengelolaan DAS
Terpadu DAS Benain dan Noelmina serta Launching
rencana P-DAS-T DAS Kambaneru yang berlokasi di Kabupaten Sumba Timur pada
tahun ini. Para stakeholder’s DAS akan berkumpul di Kota Kupang pada Tanggal 3
Juli 2012, bertempat pada Aula El Tari yang merupakan “rumah rakyat” NTT untuk
berbincang, membahas serta menyaksikan tinta sejarah emas akan mulai dituliskan
(lagi) untuk rencana pengelolaan DAS Terpadu ketiga di NTT setelah DAS Benain
dan DAS Noelmina. Tidak main-main, apabila tidak berhalangan, maka launching P-DAS-T DAS Kambaneru ini akan
dihadiri langsung oleh Direktur PEPDAS Kementrian Kehutanan serta Wakil Gubernur NTT beserta Bupati Belu, Bupati
Timor Tengah Utara (TTU), Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Bupati Kupang dan Bupati Sumba
Timur yang tidak hanya bertugas membuka seremoni, pukul gong 3 kali, tepuk
tangan, memberikan sambutan (seringkali dikatakan “sepatah dua patah kata”,
tetapi kenyataannya sambutan tersebut menyamai isi satu buku) dan seterusnya.
Tetapi para pengambil keputusan penting yang memiliki “hak veto” ini turut
menyumbang pikiran dan bekerja dengan para tim kerja yang terangkum dalam Forum
DAS NTT. Akhrul kalam, selamat bekerja, selamat mewujudkan rencana P-DAS-T yang
semakin bernas yang akan mewujudkan aforisme P-DAS-T yang terkenal , yaitu One river, one planning, one integrated
management.
Tulisan oleh : Norman P.L.B Riwu Kaho, SP, M.Sc
(Dosen Undana; Koordinator Pengelolaan Data dan Informasi pada ForDAS NTT)
(Dosen Undana; Koordinator Pengelolaan Data dan Informasi pada ForDAS NTT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar